Pondok Pesantren Baitul Arqom Peringati Haul Ke-16 Alm. KH. Yusuf Salim Faqih
Minggu , 12 Januari 2025
Pondok Pesantren Baitul Arqom mengadakan peringatan haul ke-16 alm. KH. Yusuf Salim Faqih di kompleks pondok pesantren yang terletak di Lemburawi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, pada Sabtu-Minggu (11-12/1/2025). Acara ini dihadiri ribuan jamaah, santri, alumni, serta masyarakat sekitar yang ingin mengenang jasa-jasa almarhum.
Kegiatan haul dimulai dengan tahlil dan khotaman oleh Hafidz Khufadzoh RMQ Baitul Arqom. Selain itu, acara juga diisi dengan pembacaan Burdahdhatul Madih.
Pada malam puncak, digelar Tabligh Akbar sekaligus peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Tabligh Akbar pada malam tersebut diisi oleh tiga penceramah ternama, di antaranya KH. Abdurohman, yang lebih dikenal dengan sebutan Akang Sembah Dalem dari Cicantayan, Sukabumi. Penceramah kedua adalah KH. Sulaiman Jazuli Yahya, atau yang dikenal sebagai Buya Anom dari Darussurur Pusat. Penceramah ketiga adalah KH. Jejen Zainal Arifin, yang lebih akrab dipanggil Ki Bandit dari Ciamis.
Acara ini menarik perhatian banyak orang, dengan hadirnya ribuan jamaah yang turut serta dalam peringatan haul tersebut. Para jamaah yang hadir terdiri dari santri, alumni, serta masyarakat sekitar yang merasa terinspirasi oleh ajaran dan kepemimpinan KH. Yusuf Salim Faqih semasa hidupnya.
KH. Yusuf Salim Faqih dikenal sebagai salah satu ulama terkemuka Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat. Beliau merupakan pemimpin keempat Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami dan sangat dihormati oleh masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Sebagai seorang kyai, KH. Yusuf dikenal tegas, tetapi juga ramah dan humoris, menciptakan hubungan yang erat dengan santri dan masyarakat sekitar.
Almarhum KH. Yusuf Salim Faqih merupakan putra ke-8 dari pasangan KH. Muhammad Faqih dan Ibu Hj. Siti Maryam, pendiri Pondok Pesantren Baitul Arqom. Sebelum memimpin pesantren ini, KH. Yusuf telah menimba ilmu di berbagai pesantren di Jawa Barat, serta melanjutkan studinya di Universitas Madinah, Arab Saudi, dan Universitas Al-Azhar, Mesir.
Pendidikan yang beliau tempuh di luar negeri menjadikannya sebagai sosok yang berwawasan luas, sehingga mampu membawa perubahan signifikan bagi perkembangan Pondok Pesantren Baitul Arqom. Beliau juga mendalami ilmu kajian kitab di Mekkah di bawah bimbingan As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Hasani Murobbi.
Selama masa kepemimpinannya, KH. Yusuf Salim Faqih juga berperan besar dalam memodernisasi sistem pendidikan di pesantren. Salah satu terobosan penting yang beliau lakukan adalah pembentukan Lembaga Bahasa Arab (LBA), yang mewajibkan para santri untuk menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari di pesantren.
Pada tahun 1982, KH. Yusuf Salim Faqih memperkenalkan program orientasi bahasa Arab atau taujeih lughoh arobiyyah untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab para santri. Program ini berhasil menarik minat banyak santri dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jabotabek, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Papua, NTT, dan lainnya.
KH. Yusuf Salim Faqih berpulang ke rahmatullah pada Sabtu, 4 Juli 2009 M, yang bertepatan dengan 11 Rojab 1430 H, pada pukul 04.30 WIB. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, santri, dan masyarakat. Almarhum meninggalkan sembilan anak,
Hj. Fitriyyah Yusuf, KH.Ahmad Mansyur Yusuf, KH. Ceng Imam Mamduhillah Yusuf, KH Ibnu Athoillah Yusuf Al Hafidh, Ust. Muhammad Baqir Yusuf, Ust Najib Muhammad Yusuf, Muhammad Nabil Yusuf (alm ), Siti A’inunnisa Yusuf. yang masing-masing kini melanjutkan perjuangan dan dedikasinya dalam mengembangkan Pondok Pesantren Baitul Arqom
Peringatan haul ke-16 ini menjadi momen untuk mengenang kembali perjuangan dan dedikasi KH. Yusuf Salim Faqih dalam membangun pondok pesantren, serta menyebarkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah. Semangat dan warisan ilmu beliau akan terus dikenang dan dilanjutkan oleh generasi penerus yang telah dididik dan dibina dengan penuh kasih sayang di pesantren ini.
Pewarta: @Ridwan Ch. Madris