Pesantren

Kiai Agus Malik Pesantren At Taslim Citiis Pangalengan

Hari Kamis kemarin, 01/06/2023, penulis berkesempatan bisa berkunjung ke salah satu Pesantren di wilayah Citiis Pangalengan, Pesantren At Taslim, yang berjarak 2 jam perjalanan dari Baleendah Bandung ke arah paling selatan, dimana pesantren ini posisinya, hanya dibatasi oleh bukit untuk masuk ke wilayah lainnya yakni Ciwidey kabupaten Bandung.

Pesantren At Taslim berdiri dari tahun 2006, dimana Kiai Agus Malik, atau biasa di sebut mama Citiis, saat itu dihadapkan pada kondisi daerah yang sedang dalam krisis aqidah, ekonomi, dan pendidikan.
Beliaunya di minta menetap di wilayah Citiis oleh gurunya, Ajengan KH. Asep Sholihin bin KH. mama citiwu (KH Komarudin) dari pesantren At Taslim Ula di Ciwedey.

Keberadaan Pesantren At Taslim ini mampu memberikan penguatan pemahaman aqidah, dan bisa mengembalikan keyakinan yang sempat tergerus oleh adanya upaya kristenisasi yang sempat mencuat di tahun 2001 hingga 2008 di daerah tersebut, yang hampir menjerat penduduk satu kampung di daerah Citiis ini beralih keyakinan asal mereka karena faktor ekonomi.

Pesantren At Taslim merupakan Pesantren yang unik, dimana peran pendirinya sangat kental dengan peran pesantren sebagai Soko guru cahaya ilmu, yang mengandalkan sikap ketulusan dan konsisten memerangi kebodohan dengan memberikan pendidikan gratis untuk setiap jenjang pendidikan yang ada di sana, baik dari mulai tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan SMA. Sedangkan untuk pesantren sendiri bagi santri yang mukim, sebanyak 100 orang.

Fasilitas ruang pendidikan sudah ada dua bangunan RA dan satu ruang guru, MI dengan 6 lokal ruangan dan satu ruang guru, dan MTs nya sendiri ada 3 ruang MTs, serta satu ruang guru. Sedangkan untuk Ruang SMA, masih menempel dengan ruang yang ada.

Sedangkan pesantren nya sendiri memiliki 4 Kobong bagi santri mukim putra, dan sebanyak 8 Kobong untuk santri putri, dan satu ruang guru, fasilitas lainnya di sana, terdapat masjid, dan BLK komunitas dengan spesialisasi pengolahan kopi, dan pelatihan Barista yang bisa di pelajari para santrinya.

Kiai Agus Malik sendiri beliaunya merupakan seorang pengurus LDNU kabupaten Bandung, Ketua MUI daerah Pangalengan, serta salah satu tim dari pengurus program Ajengan Masuk Sekolah yang di gagas kiai gaek Abah Oman Pangalengan dan Penulis sendiri, yang Insyaallah akan segera memberikan pembekalan kesetiap sekolah SMA di Kabupaten Bandung.

Pesantren At Taslim Citiis Pangalengan, yang dipegang oleh Kiai Agus Malik ini, memiliki produk kopi merk At Taslim yang berada di peringkat 7 merk kopi terkenal di Indonesia yang di akui Pemerintah RI, sehingga dengan peringkat tersebut, Kopi At Taslim, bisa di ajak ikut dalam berbagai pameran skala nasional, seperti mengikuti acara pameran produk andalan pesantren, yang di ikutkan di acara G20 di Bali beberapa waktu kemarin, yang rekomendasi keikut sertaannya langsung ditunjuk dari Menteri Perdagangan dan industri.

Pesantren Kopi dan Pengiat pemberdayaan ekonomi petani kopi.
Pesantren At Taslim memiliki lahan perkebunan kopi seluas 18 hektar, yang memperoleh izin pengelolaan untuk mengolah lahan Perhutani, dan mampu dipercaya masyarakat petani kopi disana, sehingga bisa menampung 170 ton dalam sekali panen kopi yang dilakukan masyarakat setempat.

Saat ini Kiai Agus Malik mampu berkiprah mendongkrak pendidikan di daerahnya dengan menggratiskan sekolah dari mulai tingkat RA/MI/MTS/ dan SMA serta santri yang belajar di pesantrennya.

Bisa di bayangkan jika tahun 2012 di daerah Citiis sana, untuk mencari pelajar lulusan SMP sangat susah bahkan langka, maka di tahun 2023 ini dari sana di daerah Citiis, berkat adanya Pesantren At Taslim ini, sekarang sudah ada siswa yang sedang melanjutkan sekolahnya sampai tingkat perguruan tinggi S1, sebanyak 80 orang yang kini duduk di semester 6.

Luar biasa perkembangan kesadaran akan perlunya ilmu, untuk meningkatkan kwalitas pendidikan masyarakat di sana, dengan adanya pesantren At Taslim ini.

Di lokasi pesantren At Taslim juga sudah berdiri BLK (Balai pelatihan Kerja Komunitas ) yang bisa mengajarkan anak-anak santri atau siapapun untuk menjadi Barista peracik kopi, berlisensi negara.

Untuk para orangtua yang ingin anaknya nyantri di sini, dan bersekolah formalnya juga, bisa langsung datang ke pesantren At Taslim ini, yang berada di desa Citiis kelurahan Warnasari kecamatan Pangalengan, RT 03 RW. 10, dan silahkan menghubungi Kiai Agus Malik di sana, atau pihak pesantren lainnya.
Alhamdulilah.

 

Bambang Melga Suprayogi
Ketua LTN NU Kabupaten Bandung
Ketua pelaksana Program Ajengan masuk sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button